“ TIKAMAN KEBANGKITAN ”

Sesuatu hal yang meleburkan asa
mengosongkan jiwa
melarutkan nurani
menghilangkan fikiran air jernih

Jadi korban kegilaan sekitar yang tak kan lekang oleh zaman dan membumi dengan alam
racuni keterpaksaan membagi kebusukan
Memancarakan sinar kegelapan dengan Ratu keindahan yang palsu
menguak kesakitan mencerdaskan kehinaan dalam ilmu kesengsaraan

Syukur ku panjatkan karena seolah TIKAMAN ini MEMBANGKITKAN ku dalam keterpurukan jiwa yang telah mendasar dalam lorong kebencian yang telah terpupuk dengan kesetanan yang tak beralasan batin
tak ku rasakan kesakitan ketika datang dan berterima kasih atas kedatangannya tuk menguak semua problema jiwa yang terbatas pemikiran yang murka

Untuk kesekian kali ku ajak jasadku menemani menghadap pintu dengan celah cahaya Memancarkedalam roh jiwa tuk bertekuk lutut di antara sajadah panjang yang telah siap Mengantarku kembali pada-Nya dan dengan doa-doa yang suci menghadapnya penuh sujud syukur
Karena semasa ini ku tak berdaya melawannya tanpa tarikan kuat dengan iman


TIKAMAN KEBANGKITAN
ku mohon jangan beranjak dari dalam diri
karena jasadku akan terus membutuhkan pemberontakan yang lebih gila dari ini
tuk semua kebusukan tunggu TIKAMAN KEBANGKITAN merasuki diriku kembali dengan tenaga Tuhan yang tersalur dalam diri
Tuhan bantulah ku memasang senjata melawan senyum yang berbalik kemurkaan



(P_nzoel)


“ JIWA KU MENGERI “

Seruan keras terdengar di dalam aliran darah segar yang membuat jasadku lalui hari yang indah dan tak terasa hilangnya...
Pemberontakan dalam hati tak terelakan lagi hanya perasaan ketakutan

ketika JIWAKU MENGERI seakan tak dapat lagi bertahan dan berderu-deru di atas ubun kepala ku menindas usus yang bekerja di hari itu.
terasa sesak nafas panjang di dada
terasa panas otak ku yang bermanja ketika jiwa ku seperti ini
derap langkah berlari memuncakkan emosi yang telah redam melalui air kedamaian

Bertanya ada apakah dengan jiwaku di kala itu
terpancar cahaya yang datang menghampiri seakan menjawab semua
Jiwaku malas terhadap semua kenyataan yang menghantui memalingkan norma memalsukan doa yang khusus di panjatkan dari insan yang penuh dosa tapi ternyata hanyalah kemunafikan yang ada dalam jiwa-jiwa penuh noda

Ku mulai tersadar bahwa masih terdapat kesalahan langkah tuk menuju kesana
Segerakan laju kaki kembali dalam kain penuh doa yang selalu bertekuk lutut di antaranya
Mendekap segala kebusukan dalam diri di kala ini jasad ku tak akan berontak karena inilah yang akan
dapat menentramkan kembali jiwaku, hatiku, jantungku, perasaanku



(P_nzoel)


“ LORONG KEGELAPAN “

BERGAYA

BERDANDAN

BERIAS DIRI

tak akan membuat jasad ku menarik di LORONG KEGELAPAN yang akan datang nanti
semakin besar kesombingan ku di dunia hanya akan membuat semakin keruh

LORONG panjang ini
ketidak pastian diri akan hanyut seiring jalannya waktu yang teramat sangat jauh meninggalkan dunia

BERSUJUD

BERDOA

BERAMAL

itu lebih menerangi LORONG KEGELAPAN yang terlewati oleh jasad ku yang penuh noda dosa
seakan menyinari kegelapan ini dan bersinar bak mentari pagi muncul dari ufuk timur yang di nantikan insan
menutupi semua kebusukan yang ada dalam jiwa ku yang seakan tersesat akan jalan yang telah ter telusuri maknanya semakin tinggi kekuatan doa dalam diri ku akan semakin tinggi pula keajaiban yang akan terjadi dan tak akan sempat terfikir oleh otak yang lemah dengan segala kepentingan diri ku

(P_nzoel)



“ PERTANYAAN ITU AKAN DATANG “

Dalam gelap terbaring tak berdaya di kala telah datang waktunya
siapa TUHAN_mu???
siapa NABI_mu???
apa AGAMA_mu???
apa KITAB_mu???

sekilas pertanyaan yang akan mendera ku di alam gelap di antara tanah yang menemani ku di sana..
sebaliknya ku masih merawat kesombongan yang ada di dalam jasad ku yang hina dan berbalut nizta
masih tertawa melalaikan semua kewajiban yang telah Kau tetap kan semasa ku hidup di dunia ini
Apakah ku bisa menjawabnya??????????

renungan yang semula ku anggap sebagai sampah kini telah menggugah arah fikiranku ke arah sana..
kembali lagi menyusun jalan menuju kesana dan mendekati surga yang ku inginkan
selagi sempat ku akan teruz menyalakan lilin kehidupan sembari berdoa kepada yang telah tiada

(P_nzoel)



Share

mendekatisurga-mendekatisurga.blogspot.com

Penulis : Mendekati Surga ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel ini dipublish oleh Mendekati Surga pada hari Rabu, 31 Maret 2010. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan
 

0 komentar: